Syarat donor darah ?

Niat baik saja tidak cukup untuk menyumbangkan darah. Ada sejumlah persyaratan yang perlu dipatuhi sebelum mendonorkan darah. Ini demi keamanan bersama di pendonor maupun penerima darah. Persyaratannya sebagai berikut:

  1. USIA (Usia calon donor antara 17-60 tahun)
  2. BERAT BADAN (Minimal 45 kg)
  3. TIDAK MENDERITA ANEMIA (Sebelum donor, test hemoglobin dahulu, mereka yang kadar hemoglobin rendah tidak layak untuk mendonorkan darah)
  4. DATANG BULAN (Wanita yang datang dianjurkan tidak berdonor dan donor bisa dilakukan seminggu setelah melahirkan)
  5. HAMIL (Dilarang berdonor, ibu hamil baru bisa donor baru bisa dilakukan enam pekan setelah melahirkan)
  6. MASALAH PERDARAHAN (mereka yang mempunyai masalah pembekuan darah sebaiknya tidak berdonor karena bisa terjadi perdarahan ketika jarum ditusukkan)
  7. MASALAH TEKANAN DARAH (Tekanan darah tidak boleh leboh dari 180 per 100 dan tidak boleh kurang dari 80 dan 50 pada saat donor)
  8. FLU (Jangan berdonor bila sedang tidak enak badan, demam, atau batuk)
  9. INTERVAL DONOR (Donor darah diizinkan oleh PMI paling tidak tiga bulan sesudah donor darah sebelumnya)
  10. TRANSFUSI DARAH (Agar aman mendonorkan darah, sebaiknya menunggu selama 12 bulan setelah menerima transfusi darah dari orang lain)
  11. HIV/AIDS (Mereka yang hidup dengan HIV AIDS tidak boleh mendonorkan darah)
  12. HEPATITIS (Penderita hepatitis tidak boleh mendonorkan darah)
  13. IMUNISASI (Boleh berdonor jika diimunisasi untuk meningitis/ tetanus, influenza. Namun perlu 4 bulan menunggu sebelum berdonor bila menjalani imunisasi Rubela. 2 minggu polio, vaksin demam kuning. 21 hari untuk vaksin hepatitis B)
  14. INFEKSI (Jangan berdonor jika masih minum antibiotik. Tunggu 10 hari setelah injeksi antibiotil selesai)
  15. TATO DAN TINDIK (Tunggu hingga 12 bulan setelah pembuatan tato atau tindik karena dikhawatirkan menularkan penyakit hepatitis)

The Happinest Sports ..

Berenang

Kapan terakhir Anda melompat ke kolam berenang? Berenang merupakan salah satu jenis olahraga sehat. Berenang juga bisa membakar sampai 300 kalori setiap jam. “Berenang membantu melonggarkan tubuh dan mengencangkan otot Anda. Olahraga ini amat baik bagi penderita Asma.” kata Althea Shah, pelatih kebugaran di Gold Gym.

Menari

Bila Anda ingin olahraga yang sedikit berbeda, mungkin Anda bisa mencoba menari. Apapun jenis tarian merupakan cara efektif untuk bersenang-senang dan membuat perasaan Anda lebih baik. Menari tak hanya terbatas di klub, tapi Anda bisa melakukannya di tempat gym bahkan di rumah. Pilih musik dan tarian kesukaan Anda, pakai busana yang membuat Anda nyaman dan menarilah! “Anda bisa mempelajari suatu jenis tarian dan menggunakannya untuk berolahraga. Salsa merupakan tarian yang difavoritkan. Cari pasangan dan ciptakan keintiman sehingga menaikkan mood Anda,” tambah Althea.

Olahraga Outdoor

Olahraga outdoor lebih bersifat petualangan yang memacu adrenalin dan sangat cocok untuk menghilangkan stres. Cobalah bungee jumping, parasailing, rafting, naik gunung, panjat tebing hingga surfing. “Olahraga ini memerlukan energi dan menggunakan otot. Aktivitas ini bekerja pada kaki, tangan dan perut sehingga tubuh menjadi bugar,” tambahnya.

Jalan Kaki

Berjalan merupakan aktivitas yang diperlukan untuk menjernihkan pikiran dan membuat Anda rileks. Berjalan santai juga membantu menaikkan mood Anda. Cobalah berjalan sambil mendengarkan musik di iPod, biarkan pikiran Anda tenang dan hiruplah nafas dalam-dalam. Yuk, rutin lakukan jalan santai setiap pagi atau sore hari di taman kota atau kompleks sekitar rumah.

Skipping

Skipping atau lompat tali tak hanya bisa membuat Anda keringatan, tetapi juga membuat badan Anda bugar. “Mulai perlahan-lahan melompat minimal 100 kali dengan jeda diantaranya.” Melompat tali secara rutin akan melepaskan hormon endorphin, sejenis hormon yang memberikan perasaan senang.

Mengatasi Rambut Rontok ..

Rambut rontok adalah masalah umum yang dialami setiap orang. Namun terkadang, kita tidak mengetahui cara yang tepat untuk mengatasinya. Agar kerontokan rambut bisa diminimalkan, ikuti beberapa kiat dari Ehow berikut ini.

Kerontokan rambut bisa diatasi dengan berbagai cara, tergantung penyebabnya. Kerontokan rambut bisa terjadi karena kebiasaan yang salah, perawatan rambut yang salah, atau pola makan yang salah.

Kebiasaan dan perawatan yang menyebabkan kerontokan rambut
1. Tidur dalam keadaan rambut terikat, sehingga membuatnya kusut dan mudah rontok
2. Menyisir (secara kasar) rambut dalam keadaan basah. Rambut yang basah menjadi lebih rapuh dan mudah rontok saat disisir.
3. Menata rambut dengan pengering bersuhu terlalu panas, sehingga membuat lapisan terluar rambut rusak, mudah patah juga rontok.
4. Terlalu sering memberikan obat kimia ke rambut seperti obat pelurus rambut, pengeriting dan sebagainya, sehingga membut rambut semakin rapuh.
5. memilih shampo yang tidak sesuai dengan jenis rambut.
6. Keramas dengan air terlalu panas sehingga merusak lapisan rambut dan membuatnya rapuh.

Untuk mengatasi kerontokan, Anda harus menghentikan kebiasaan di atas. Sisirlah rambut Anda sebelum pergi tidur untuk mengurangi kekusutannya di pagi hari. Memilih shampo bayi juga bisa jadi pilihan, karena kandungan di dalam shampo tersebut lebih lembut dan ringan. Sehingga cocok bagi mereka yang memiliki rambut dan kulit kepala sensitif.

Alas bantal ternyata juga bisa membuat rambut rontok. Alas bantal yang terbuat dari bahan katun biasanya punya serat kain lebih longgar dan memungkinkan rambut tersangkut di dalamnya, sehingga patah saat kita mengangkat kepala. Menurut para ahli, alas bantal dari bahan satin terbukti lebih aman bagi rambut.

Kerontokan rambut juga bisa diakibatkan rambut Anda terlalu panjang dan berat, sehingga kulit kepala tak kuat menahannya. Untuk itu potonglah ujung rambut Anda atau ganti potongan rambut dengan model yang lebih pendek.

Salah pola makan
Kerontokan rambut juga bisa terjadi karena gizi yang tidak seimbang dalam tubuh. Sebab kerontokan yang paling umum adalah anemia atau kekurangan sel darah merah dalam tubuh. Untuk mengatasinya, Anda perlu menyantap makanan yang mengandung zat besi untuk menyeimbangkan kadar sel darah merah. Ikan dan sayuran hijau bisa menjadi pilihan yang tepat.

Selain itu vitamin C juga berfungsi mengasimilasi zat besi dalam tubuh. Anda disarankan menyantap aneka buah yang kaya vitamin C seperti jeruk, stroberi dan sebagainya.

 

_Yahoo.com_